Badung (Atnews) – Chief Executive Officer (CEO) PT Cau Chocolate Bali Kadek Surya Prasetya Wiguna mengharapkan, pemerintah mendukung elemen masyarakat yang mewujudkan ekonomi hijau.

“Bisa memberikan subsidi dan pendampingan petani yang ingin mendapatkan sertifikasi organik,” kata Surya Prasetya yang juga Duta Petani Milenial (DPM) dari Bali di Badung, Minggu (12/12).

Hal itu disampaikan ketika jadi pembicara dalam Acara Dialog Peta Ekonomi Hijau yang mengusung tema “Indonesia Maju 2045” yang diselenggarakan oleh Media Online Atnews bersinergi dengan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK).

Dengan menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana, SP, Ketua NCPI Bali Agus Maha Usada, Ketua DPD PUTRI Bali I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, Ketua KPRK AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda SH MM MH dan Wakil Ketua I Bidang Akademik DR I Gede Putu Yasa.

Pada kesempatan itu hadir Ketua Stispol Wira Bhakti Denpasar Prof Dr Ir Wayan Windia SU yang juga Ketua Dewan Redaksi Atnews, Ketua Umum Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K), Ketua Harian MPB Bagus Ngurah Rai yang juga Pemred Atnews, Direktur Utama Atnews I Wayan Artaya.

Dialog tersebut untuk merumuskan dan mendukung Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden pun telah mengingatkan agar pariwisata di Provinsi Bali harus bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism, yaitu pariwisata berbasis sosial, budaya, dan lingkungan yang sejalan dengan nilai-nilai dan filosofi kearifan lokal Bali yang dapat membangun harmoni dan memuliakan alam.

Ajang itu sebagai momentum mewujudkan ekonomi hijau menuju Indonesia Maju 2045 sebagai peringatan 100 tahun Indonesia merdeka.

Apalagi Bali menjadi tuan rumah KTT G20 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022. Tema yang akan diusung “Recover Together, Recover Stronger” atau Pulih Bersama, Pulih dan Menjadi Lebih Kuat.

Pengalaman mendapatkan sertifikasi organik, termasuk Izin Edar BPOM MD. “Apabila anak bangsa ingin maju agar diberdayakan bukan dipersulit, hal ini bisa diterapkan bila pemerintah benar – benar berkomitmen mewujudkan ekonomi hijau,” ujarnya.
Cau Cokelat dikembangkan memang mengarah pada implementasi ekonomi hijau. Upaya itu sebagai bentuk kontribusi pelestarian dan menambah nilai hasil panen petani cokelat.

Ia sebagai Wakil Ketua DPM Bali akan terus memberikan vibrasi positif bagi anak – anak muda untuk mau menekuni bidang pertanian dengan lebih serius. “Petani bukan sebagai pilihan terakhir, tapi sebagai pilihan utama,” ungkapnya.
DPM sebagai institusi yang dibangun dibawah payung Kementerian Pertanian.

Menurutnya, pertanian tidak hanya menjanjikan kemakmuran tetapi juga keberlangsungan kelestarian alam dan masyarakat (sesuai dengan prinsip Tri Hita Karana).

Bahkan Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan, ada 71 persen petani di Indonesia sudah berusia 45 tahun ke atas, sementara yang berusia di bawah 45 tahun hanya 29 persen.

Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk membuat sektor pertanian sebagai sektor usaha yang menguntungkan. Jokowi mengatakan, tentunya hal itu perlu didukung dengan profesionalisme sumber daya manusia di dalamnya.

Apalagi petani sekarang sudah lintas negara, petani harus kompetitif dalam keterampilan teknis dan pemanfaatan teknologi, model bisnis, dan manajemen. (Z/ART/001)

https://atnews.id/portal/news/11456